Menolak pandangan dunia tentang cara menangani keuangan pribadi kita berarti tidak menyandarkan diri pada kekayaan, uang dan harta. Hal-hal ini pasti akan berlalu. Tetapi, kita percaya kepada Allah. Dialah penyelenggara tunggal kita dan Dialah yang seharusnya mengendalikan hidup kita.
Kita hidup dalam budaya yang terus menerus mendorong kita untuk membeli, membeli, dan membeli lagi. Dari papan iklan hingga iklan televisi, dari iklan radio hingga iklan majalah, kita diberitahu tentang segala hal yang tidak kita miliki, dan harus dimiliki sekarang juga. Alkitab memperingatkan kita akan hal ini dan mendorong kita untuk bertahan melawan tekanan itu.
Roma 12:2,
“Janganlah kamu mejadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Budaya dan masyarakat kita telah membuat kita menyerah dan membeli barang-barang. Mereka mengajar kita bahwa agar bahagia kita harus mempunyai hal-hal tertentu. Kita harus menolak menerima pandangan dunia tentang kekayaan, kebahagiaan, dan harta. Kita tidak harus memiliki semuanya! Kita tidak harus memakai pakaian yang tepat, mengendarai mobil dengan merek tertentu, mempunyai model terbaru, membeli rumah yang lebih besar, mempunyai enam televisi, memiliki kamera digital terbaru, dan membawa lusinan kartu kredit dalam dompet kita agar merasa puas.
Kita jangan membiarkan dunia mendiktekan pandangannya kepada kita mengenai hal apa yang harus kita miliki. Jangan biarkan dunia mendesain gaya hidup kita. Dunia jangan sampai memberi tahu kita apa artinya sukses dan bagaimana menjadi orang kaya. sukses adalah melakukan kehendak Allah.
Sukses dan kekayaan terlihat berbeda dari perspektif seorang Kristen. Kekayaan adalah memiliki apa yang Anda butuhkan. Kekayaan itu lebih dari uang. Kekayaan adalah mempunyai gereja setempat yang menarik Anda lebih dekat kepada Allah. Kekayaan adalah mempunyai pasangan yang mencintai Anda dan memiliki anak-anak yang membuat bahagia. Kekayaan adalah menikmati kesehatan yang baik dan hubungan yang menyenangkan. Kekayaan adalah mempunyai teman-teman yang baik.
Pandangan dunia dalam masyarakat kita adalah untuk mencari cara untuk menghasilkan banyak uang, dengan sangat cepat, dengan melakukan sedikit kerja. Terus menerus memperhatikan ide-ide bagaimana menjadi kaya adalah hal umum.
Prinsip Alkitab berpusat pada produktivitas, kerja keras, kerajinan pribadi, dan berkat Allah. kita harus menggunakan bakat pemberian Allah untuk menjadi mitra kebijaksanaan Allah. Jika Allah memilih untuk memberkati kita dengan kekayaan, maka kita harus secara layak menggunakan kekayaan yang Allah berikan itu untuk memperluas Kerajaan Allah.
Tolaklah pandangan dunia tentang materialisme dan berpusat pada diri sendiri yang mengorbankan apa saja. Anda tidak akan mendapat manfaat dengan memiliki semua itu. Jika Anda mempunyai keluarga, maka mencoba memiliki segalanya akan merugikan perkembangan rohani dan bahkan bisa menyebabkan kesalahan pada tahun-tahun selanjutnya. Berdoalah saat Anda tergoda untuk meraih tawaran terbaru. Jika Anda mengalami kesulitan untuk menolak bombardir iklan yang terus menerus yang membuat Anda ingin pergi dan segera membelinya, maka matikan televisi atau radio Anda.
Ada cara lain: Jadilah bendahara yang baik atas pemberian Allah kepada Anda. Hati-hatilah dengan apa yang Anda lakukan dengan uang Anda, karena suatu ketika Anda akan harus mempertanggungjawabkan cara Anda menggunakan berkat Allah. Segala pembelian yang Anda buat harus merupakan keputusan rohani. Bagaimanapun, Anda sedang menggunakan sumber daya milik Allah.
Sumber : Disadur dari: Buku Biblical Principles for Becoming Debt Free! (Frank Damazio&Rich; Brott)